Bening...............
Mengalir diantara pohon-pohon rindang
Keruh..................
Disaat hujan lebat menerpa
Semusim menumbuhkan padang ilalang
Membasahi gurun yang gersang
Mengalir bergerak bergemuruh gemiricik
Menyapa dalamnya lautan luas
Kadang air menjadi kawan
Kadang pula membawa bencana
Namun itu semua ada artinya
Karena manusia harus menjaganya
Rabu, 24 November 2010
Hilangnya Rasa
Bila bibir tak mampu bicara
Hati yang akan mengungkapkan
Rasa yang telah mati
Dahulu manis dikala ada
Kecewa rasanya......
Hampa rasanya.......
Apa daya jiwa meronta
Ketika raga terasa sakit
Separuh rasa dalam jiwa
Ingin memulai kembali
Berjalan seperti kisah lama
Yang berbunga-bunga indah
Diantara kisah-kisah lainnya
Hati yang akan mengungkapkan
Rasa yang telah mati
Dahulu manis dikala ada
Kecewa rasanya......
Hampa rasanya.......
Apa daya jiwa meronta
Ketika raga terasa sakit
Separuh rasa dalam jiwa
Ingin memulai kembali
Berjalan seperti kisah lama
Yang berbunga-bunga indah
Diantara kisah-kisah lainnya
Selasa, 23 November 2010
Misteri Sang Ibu
Rasanya mahluk satu ini banyak sekali pengorbanannya terhadap anak-anaknya. Ibu atau Bunda memiliki jiwa kasih sayang yang tulus sedangkan raganya selalu dikorbankan meskipun merasa lelah. Selama dikandung badan seorang anak dirawat hingga lahir dan kemudian sampai tumbuh dewasa. Itulah jiwa besar seorang ibu yang tak akan sebanding atas pemberian berupa apapun dari anak-anaknya. Seorang ibu pada umumnya memiliki sifat yang lembut dan tahu karakter anaknya masing-masing. Ketika sang suami kerja, seorang ibu seharian bersama anaknya sambil menjaga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Akhirnya disitulah peran seorang ibu semakin hari sangat dibanggakan dan semakin dekat dengan anak-anaknya sampai-sampai anak menjadi teman dekat yang baik.
Surga ada di telapak kaki ibu, begitulah ayat atau kalimat yang menerangkan bahwa kebahagiaan anak ada di hati seorang ibu. Bila seorang anak menyakitinya alamat bagi si anak akan dianggap durhaka dan pasti sangat menakutkan sekali karena ridho orang tua adalah ridhonya Tuhan.
Penomena zaman sekarang banyak sekali orang tua yang ditelantarkan anak-anaknya, alih-alih karena sudah tua atau capek merawatnya dan bahkan ada yang mengirimnya ke panti jompo, yang paling kejam ada yang membuang seorang ibu begitu saja. Pada dasarnya itu membuktikan kurangnya kesadaran, bagaimana seorang ibu telah merawatnya dulu dari kecil hingga besar. Tapi malah ada juga sebaliknya, ada seorang ibu yang tega membunuh anaknya karena sempitnya ekonomi, mungkin itu suatu keputusasaan atau kurangnya iman.
Sebaiknya bagi seorang ibu dan anak bisa menjalani hidup dengan baik dan harus didorong oleh kesadaran rasa memiliki antar sesama, sehingga hal buruk tidak akan terjadi. Semoga seluruh ibu di Indonesia dan dunia bisa merasakan kebahagiaan atas perjuangan hidupnya.
Kamis, 18 November 2010
Bisikan Menjelang Pagi
Menjelang Subuh aku masih terbius
Dalam tidur hangatku ada yang memanggil
Padahal gemericik air ingin menyapaku
Aku tertutup tak bisa mendengar
Sorak-sorak bergembira "syetan senang"
Kala itu adzan hampir berkumandang
Seakan tiada tenaga bercampur tak kuasa
Bukan lelah tapi terasa lelap
Bukan dingin tapi terasa hangat
Dan masih saja berbaring
Aku tak berdaya
Berjuang demi tegarnya hatiku ini
Sontak, aku bisa melawan lelapku
Akhirnya pagi kusapa dengan sejadah panjangku.
By Dhy Forsomeone
Dalam tidur hangatku ada yang memanggil
Padahal gemericik air ingin menyapaku
Aku tertutup tak bisa mendengar
Sorak-sorak bergembira "syetan senang"
Kala itu adzan hampir berkumandang
Seakan tiada tenaga bercampur tak kuasa
Bukan lelah tapi terasa lelap
Bukan dingin tapi terasa hangat
Dan masih saja berbaring
Aku tak berdaya
Berjuang demi tegarnya hatiku ini
Sontak, aku bisa melawan lelapku
Akhirnya pagi kusapa dengan sejadah panjangku.
By Dhy Forsomeone
Semut
Kecil bukan berarti bodoh
Besar karena jiwa kami
Bersama mengungkap rasa
Mencicipi manisnya kebersamaan
Tiada waktu kami bermalasan
Berjalan, berbaris, bertegur sapa
Hingga tangan kami berjabatan
Mengucap salam sayang pada sesama
Inilah kami semut bukan siapa-siapa
Berjalan searah mencari anugerah
Dari Sang Pencipta kami agungkan
Besar karena jiwa kami
Bersama mengungkap rasa
Mencicipi manisnya kebersamaan
Tiada waktu kami bermalasan
Berjalan, berbaris, bertegur sapa
Hingga tangan kami berjabatan
Mengucap salam sayang pada sesama
Inilah kami semut bukan siapa-siapa
Berjalan searah mencari anugerah
Dari Sang Pencipta kami agungkan
Kmbali Ke Alam/ Sawah
Hamparan luas tanaman padi melukisakan lambang kemakmuran petani, kuncup tunas yang belum muncul membuat burung-burung menunggu datangnya musim berbuah dan panen. Bisik-bisik pepohonan seakan riuh dan rimbun tapi dedaunan padi di datangi pencuri kecil yang selalu membuat gerah petani. Belalang memang kecil tapi semakin banyak tamu tak diundang itu akan membuat petani gagal panen.
Sang fajar menaruh hati dari pagi hingga tenggelam, sosoknya membantu proses pertumbuhan dalam kehidupan. Apalagi air adalah sumber dari segala sumber karena air kehidupan lebih berwarna. Sehingga persawahanpun terlihat indah dan bagus untuk dimanfaatkan.
Tak lelah petani menunggu panen, mungkin harus cukup bersabar karena sesuatu bila dikerjakan tergesa-gesa akan menimbulkan hal yang tidak baik yaitu gagalnya memetik dari kerja keras yang selama ini dilakukan. Petani bisa juga dilambangkan kemakmuran karena selain petani tidak banyak yang tahu proses pertumbuhan benih padi hingga menjadi nasi yang kita makan setiap hari.
Jembatan Bambu
Jembatan bambu panjang
Melangkah mengejar waktu
Ayunan kaki menyebrangi sungai kecil
Di atas bambu dedaunan berguguran
Hingga ranting ikut berjatuhan
Terlihat air mengalir deras
Tumpukan batu menghimpit jalanan
Ikan-ikan berbaris lucu
Namun hujan menghempas keindahan
Alam mulai bercerita
Tingkahnya petanda ada kehidupan
Walau itu hanya sementara
Tapi bisa membuat terkenang
Hingga berakhir kehidupan
Melangkah mengejar waktu
Ayunan kaki menyebrangi sungai kecil
Di atas bambu dedaunan berguguran
Hingga ranting ikut berjatuhan
Terlihat air mengalir deras
Tumpukan batu menghimpit jalanan
Ikan-ikan berbaris lucu
Namun hujan menghempas keindahan
Alam mulai bercerita
Tingkahnya petanda ada kehidupan
Walau itu hanya sementara
Tapi bisa membuat terkenang
Hingga berakhir kehidupan
Selasa, 16 November 2010
Melihat Yang Qurban

Seperti gambar di sebelah pemotongan hewan qurban dilakukan dengan bersama-sama. Namun hal yang paling ramai karena masyaraktnya selalu ingin tahu seperti yang dilakukan warga Pakiringan Bantarkawung berbondong-bondong sekedar melihat penyembelihan yang dilakukan setahun sekali. Tapi jangan terlalu dekat melihatnya jangan-jangan nanti kepotong juga.
Pemotongan qurban dilakukan bersama-sama sekaligus satu desa, kalau dilakukan hanya per RT ngga mungkin dilakukan karena terkadang yang qurbannya sedikit daripada jumlah masyarakatnya. Mungkin di daerah lain bisa begitu dengan cara mereka sendiri al hasil pembagian qurban tidak merata.
Semoga saja pembagian daging qurban bisa merata dimana saja tanpa terkecuali karena banyak orang-orang yang mebutuhkan.
Senin, 15 November 2010
Pakiringan Is Beautiful, Bule Dikit!!!
Kota kelahiran atau kampung kelahiran meskipun secara kasat mata tidak menarik tapi menurut hati orang-orang yang tumbuh sedari kecil di tempat kelahirannya akan merasakan dan mengakui bahwa tempat kelahirannya sangat indah dan bagus. Tapi ada baiknya kita tak perlu ngotot sampai keluar otot untuk bicara soal itu, karena harus membuktikan dengan tata letak wilayah yang bagus dimana lingkungan hunian harus diperbaiki dan dijaga kebersihannya sehingga terlihat nyaman dan indah di pandang mata. Semua itu adalah pekerjaan rumah warga Pakiringan untuk daya tarik siapa saja yang mengunjunginya dalam hal apapun sehingga merasa betah dan menikmati.
Where is Pakiringan? Pakiringan berada di Brebes Selatan tepat di kecamatan bantarkawung yang merupakan bagian dari desa Bantarkawung. Wilayahnya tidak seluas desa, cuma daerah ini mempunyai sejarah panjang karena merupakan daerah tertua dianatara desa-desa lainnya. Kampung ini mempunyai kurang lebih 400 kk, letak geografisnya dikelilingi hutan pinus dan jati serta dikelilingi perbukitan, sebelah barat dibatasi sungai ciraja dan desa Bangbayang. Kemudian untk sebelah timurnya adalah lapangan Garuda yang menjadi kebanggaan masyarakat Bantarkawung. Keindahan yang dimiliki Pakiringan dan daerah sekitarnya yaitu memiliki alam yang melimpah ruah, dan aliran sungai yang menyatu dengan air sungai cipemali. Itulah limpahan yang alami yang harus diolah oleh masyarakatnya sehingga makmur dan sejahtera. Untuk industri di daerah ini tidak begitu banyak hanya industri-industri kecil yang ada seperti pabrik tempe, kerupuk, tahu, gorengan dan toko-toko kecil yang berada di pinggiran kecil. Semua itu merupakan bentuk bagian dari mata pencaharian mereka, karena sebagiannya lagi mengandalkan pertanian. Pertanianlah yang paling subur dan bisa menghasilkan sesuatu yang berharga. Itulah sebagian kecil gambaran dari wilayah kecil tapi mempunyai peranan dalam hidup sehari-hari.
Langganan:
Komentar (Atom)